Bandung Dikepung Macet Dimana-mana

JELAJAH NUSA - Bandung tak bergerak. Hampir semua jalan protokol dipadati kendaraan yang ingin menghabiskan libur Natal. Sejak Senin 24 Desember 2018 pagi, kepadatan lalu lintas hampir merata di seluruh wilayah Kota Bandung.

Hasil pemantauan Jelajah Nusa,mulai pintu tol Pasteur hingga Jalan Setiabudhi,kendaraan terlihat merayap.Kebanyakan mereka datang dari luar kota Jakarta atau berpelat nomor polisi B dan sekitarnya. Kondisi ini berlangsung hingga,Selasa (25/12/2018), kendaraan mengular seperti tak ada putusnya.

Di kawasan Lembang di Kabupaten Bandung Barat wilayah yang paling disesaki wisatawan yang memanfaatkan libur panjang menyambut Natal.

Arus kendaraan dari arah Kota Bandung melalui Setiabudi terjadi kepadatan mulai pintu masuk Farm House hingga pertigaan Beatrix. Polisi berulang kali melakukan sistem one way untuk mengurai kepadatan.

Sementara dari arah Kota Cimahi melalui Cisarua, kepadatan mulai terlihat di depan Polsek Cisarua hingga Jalan Kolonel Masturi. Jalanan yang menanjak di Jalan Kolonel Masturi bahkan membuat beberapa mobil mogok.

"Ampun deh,macetnya begini amat. Gak tau, sampai kapan nyampenya ini," keluh, Rusdi yang sengaja memapirkan kendaraan di tepi jalan,sambil menikmati kopi.

Rusdi bersama keluarganya berencana ingin berlibur di pemandaian air panas,Sari Ater,Kabupaten Subang. Meski, dilanda kemacetan,Rusdi mengaku akan tak menyurutkan atau berniat kembali.

"Nikmati saja,namanya juga liburan. Sebelumnya saya sudah memprediksi bakal macet,tapi karena memang anak-anak ingin main ke daerah Lembang dan Sari Ater, ya jalan terus saja," katanya.

Lain lagi dengan  Tedi (27), wisatawan asal Jakarta ini. Ia  terjebak kemacetan sejak di Cisarua. Dia yang datang bersama keluarganya hendak berkunjung ke objek wisata Tangkuban Parahu untuk memanfaatkan waktu libur.

"Hampir empat jam macet, mobil nyaris tak bergerak, padahal saya sudah lewat jalur alternatif. Kalau tadi keluar lewat Pasteur pasti macetnya lebih parah," kata Tedi ketika ditemui di Jalan Tangkuban Parahu.

Dibagian lain,Kanitlantas Polsek Lembang AKP Asep Ratman menuturkan menjelang malam hari volume kendaraan di Lembang mengalami peningkatan yang signifikan baik dari arah Kota Bandung menuju Lembang serta sebaliknya.

"Untuk situasi terkini volume kendaraan semakin sore semakin banyak yang dari arah Subang maupun arah Setiabudi," kata Asep melalui sambungan telepon.

Dia menyebut meningkatnya volume kendaraan membuat ruang gerak yang tersedia begitu rapat sehingga nyaris tidak bisa bergerak sama sekali.

Adapun titik kemacetan, kata dia, berada di objek wisata Floating Market dan Farm House.

Asep mengemukakan sejauh ini polisi masih berupaya untuk mengurai kemacetan dengan melakukan sistem buka tutup.

"Berupaya buka tutup di Pertigaan Beatrix dan Grand Hotel. Sekarang sudah beberapa titik kemacetan seperti di Floating Market dan Farm House. Antrian sekarang sudah terhenti di Lembang. Sudah dilakukan delapan kali one way sejauh ini," ucap Asep.

Asep mengimbau kepada para pengemudi agar selalu menaati aturan lalu lintas dan melalui jalur alternatif yang telah tersedia jika terjebak kemacetan.

"Bilamana terjebak macet di sekitar kawasan Lembang bisa melalui jalan-jalan alternatif yang sudah tersedia di kawasan Lembang," kata Asep.

Memang penumpukan kendaraan pada masa libur Natal dan tahun baru kali ini terpantau di pusat kota hingga ke arah utara.

Titik konsentrasi macet dari pusat perbelanjaan, taman-taman kota, toko-toko kuliner, dan lokasi wisata lainnya menyambung ekor kemacetan di pusat Kota Bandung.

Keluar-masuk kendaraan dari banyak titik keramaian dalam satu ruas jalan turut menghambat arus lalu lintas.

Kondisi itu terpantau di Jalan Buahbatu, Riau, Pasteur, Oto Iskandardinata, Kebonkawung, Pasirkaliki, Jenderal Sudirman, lalu Gatot Subroto, Sukajadi, Cihampelas, hingga penghubung jalur wisata seperti menuju Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Di banyak ruas jalan, arus kendaraan terhenti hingga lebih dari 5 menit. Jalan penghubung menuju kawasan wisata Bandung Utara dan Kabupaten Bandung Barat masih menjadi tujuan utama wisatawan.

Selain Jalan Setiabudi, pengendara juga menyesaki Jalan Ciumbuleuit ke arah Punclut, serta Jalan Dago yang menyediakan banyak alternatif seperti Dago Giri, Maribaya, atau via Tahura Djuanda.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae