Situs Lembu Ayu Andalan Wisata Relegi Banyumas

JELAJAH NUSA - Makin sering dikunjungi wisatawan,Situs Lembu Ayu yang berada di Desa Susukan, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah menjadi andalan wisata relegi yang akan terus dikembangkan.

Sebagai benda cagar budaya yang menyimpan banyak cerita, situs ini diharapkan oleh warga setempat bisa menjadi tujuan favorit wisatawan.

Menurut Kepala Dusun Desa Susukan, Kasan, banyak wisatawan datang ke Situs Lembu Ayu untuk sekadar berziarah karena secara kebetulan di sampingnya terdapat sebuah petilasan yang diyakini warga sebagai makam Kiai Pandung Aguna.

"Sebagian besar wisatawan yang datang merupakan warga keturunan Tionghoa," kata Kasan seperti yang dikutip dari Antara, Senin (19/11/2018).

Untuk itu, ia melanjutkan, pihaknya berencana mengembangkan Situs Lembu Ayu sebagai destinasi wisata religi.

Selain itu, ada daya tarik wisata lain yang bisa dikembangkan seperti Taman Lazuardi dan kolam renang untuk anak-anak.

Namun Kasan mengakui butuh proses lama untuk menjadikan Situs Lembu Ayu sebagai destinasi wisata religi, karena pihaknya masih kesulitan menyusun sejarah tempat tersebut, khususnya sosok Ki Pandung Aguna.

Berdasarkan cerita turun-temurun, ia melanjutkan, sosok Ki Pandung Aguna adalah seorang pencuri dengan sasaran orang-orang kaya yang tidak mau menolong fakir miskin.

Harta benda yang dicuri Ki Pandung Aguna dari orang-orang kaya itu selanjutnya dibagikan kepada fakir miskin.

"Suatu ketika, Ki Pandung Aguna ketahuan sedang mencuri sapi, hingga akhirnya tubuhnya dipotong dan makamnya diyakini berada di dekat Situs Lembu Ayu," katanya.

"Warga juga percaya, Situs Lembu Ayu yang berada di sebelah selatan Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Satu Atap Sumbang, erat kaitannya dengan Situs Jambu yang berada di sebelah utara sekolah tersebut."

Menurutnya Situs Jambu yang berjarak sekitar 200 meter dari Situs Lembu Ayu, terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai petilasan Kiai Purbawasesa.

Akan tetapi dari dua situs tersebut, kata dia, hanya Situs Lembu Ayu yang ditetapkan sebagai benda cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas.

"Mungkin karena di Situs Lembu Ayu terdapat beberapa benda bersejarah sehingga tempat itu dijadikan sebagai cagar budaya. Sayangnya ketika hendak diresmikan sebagai cagar budaya oleh Pemkab Banyumas sekitar tahun 2004, salah satu benda bersejarah berupa patung lembu (sapi) putih yang kepalanya terpotong, hilang dicuri orang," ujarnya.

Meskipun sekarang sudah dibuatkan patung penggantinya oleh warga keturunan Tionghoa, namun tidak seperti aslinya. Sedangkan benda-benda lainnya masih tetap ada hingga sekarang.

Ia mengatakan benda bersejarah yang masih tersisa hingga saat ini berupa sebuah lingga, dan dua buah yoni salah satunya berukuran kecil serta fragmen batu candi.

Untuk mencegah kehilangan terulang kembali, ia melanjutkan, Pemdes Susukan beserta warga setempat terus berupaya menjaga keberadaannya agar tidak sampai rusak atau hilang seperti halnya patung lembu putih.

Namun untuk petilasan yang diyakini sebagai makam Ki Pandung Aguna, Pemdes Susukan telah menutupinya dengan bangunan atau 'cungkup' dan diberi lantai untuk tempat duduk peziarah.

Sementara untuk lingga dan yoni, berada di luar 'cungkup' dengan posisi tetap seperti awalnya.

Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Situs Lembu Ayu yang sudah terdaftar sebagai benda cagar budaya oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Banyumas itu diperkirakan merupakan peninggalan zaman kejayaan kerajaan Hindu.

Hal itu terlihat dari keberadaan lingga dan yoni serta fragmen batu candi, sedangkan patung lembu putih yang menggambarkan sebagai kendaraan Dewa Siwa, yakni Nandiswara telah dicuri orang dan hingga kini belum ditemukan.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae