IHGMA Chapter Parahyangan Gelar Workshop Keuangan Hotel
Acara yang berlangsung di Hotel Serela Jalan RE Martadinata No. 56, Jalan Riau, Kota Bandung, Rabu (29/11/2017) ini diikuti 50 peserta yang berasal dari anggota IHGMA maupun perwakilan keuangan hotel di Bandung.
Ketua IHGMA Chapter Parahyangan Iwan Rismawardani mengatakan peserta yang hadir di acara workshorp ini sengaja dibatasi jumlahnya agar lebih fokus dalam mengikuti pelatihan. Pada bulan Desember juga akan dilaksanakan untuk gelombang berikutnya dengan jumlah peserta yang sama.
"Mereka yang mengikuti workshop ini adalah para staf keuangan hotel. Sebelumnya, acara yang sama juga dilaksanakan untuk para General Manager Hotel," jelas Iwan kepada Jelajah Nusa disela-sela acara.
Khusus GM hotel lebih kepada penyegaran kembali agar mereka juga memahami secara umum,seperti apa pengelolaan keuangan hotel tersebut.
"Sifatnya keep point saja. Kan GM hotel juga harus mengerti tentang keuangan hotel supaya tidak dibohongi," lanjut Iwan sambil tersenyum.
Tampil sebagai pembicara dalam workshop tersebut Professional Financial Concultan Achmad Ridwan Deskana,SE.MM.Ak.CHA.
Para peserta terlihat cukup antusias dalam mengikuti pelatihan keuangan ini. Dalam kesempatan tersebut peserta langsung membuat praktik keuangan hotel. Artinya lebih kepada implementasi.
Dikatakan Iwan, dalam dunia perhotelan sendiri sebetulnya sudah memiliki buku primbon yang disebut Uniform System of Accounts for the Lodging Industry dan General Accepted Accounting Principles (GAAP).Hanya saja, tidak semua hotel menggunakan sistem ini."Tidak semua hotel menjalankan prinsip akutansi hotel seperti ini. Oleh sebab itu, workshop ini pun menjadi sangat penting agar mereka menjalankan akutansi keuangan secara profesional," tambahnya.
Sementara Ahmad Deskana mengemukakan bahwa akutansi hotel sangat berbeda dengan industri manufaktur atau yang lainnya.
Dicontohkan, cara membukukan pendapatan kamar,katakanlah Mr John menginap selama 3 malam di hotel yaitu mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 6, dimana pembayaran biasanya di lakukan pada saat dia meninggalkan hotel (Check Out).
Karena biasanya hotel di jalankan selama 24 jam, maka dalam 1 hari (24 jam) harus di ambil sebuah moment dimana bisa membedakan yang mana pendapatan atau biaya yang diakui sebagai pendapatan hari ini, dan mana yang akan di akui sebagai pendapatan atau biaya besok harinya.
"Biasanya proses perhitungan pendapatan hotel di lakukan pada tengah malam, oleh kasir shift malam, yang kemudian esok harinya laporan tersebut di setorkan ke bagaian Accounting (Back Office) untuk di bukukan dan di buat ke dalam laporan keuangan," ungkapnya.Lebih jauh dari dasar-dasar keuangan industri perhotelan tersebut adalah terjadinya perubahan dalam praktik industri sehingga perlu suatu metode profesional untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul saat industri berkembang.
"Oleh sebab itu, saya katakan akutansi perhotelan itu sangat unik. Misalnya, ada pencatatan biaya tambahan, biaya layanan, dan gratifikasi; penanganan pendapatan dan biaya yang terkait dengan fasilitas penginapan campuran,penanganan penerimaan sertifikat hadiah, dan banyak lagi," papar Deskana.
Untuk di Jawa Barat, Achmad Deskana adalah satu-satunya ahli keuangan perhotelan yang dimiliki saat ini.
(adh)