Kota Ini Mengandalkan Wisata Militer
Ngatiyana yang juga seorang purnawirawan TNI AD mengaku sudah melakukan pendekatan secara pribadi terhadap petinggi-petinggi instansi militer yang ada di Kota Cimahi.Khususnya pada Pusdikpal dan Pussen Armed, karena di sana terdapat banyak alutsista seperti senjata-senjata terdahulu termasuk senjata ringan dan berat.Selain itu pihaknya masih berupaya menyelesaikan semua persiapannya termasuk masalah yang terkait dengan ketentuan-ketentuan yang ada."Urusan peraturan ini juga memiliki aturan yang cukup panjang. Sehingga jangan sampai melanggar aturan tinggal kemauan keras dan koordinasi yang baik," tambahnya.
Ngatiyana menjanjikan segera merealisasikan wisata heritage garnisun (militer).Menurutnya wisata militer tersebut memang sudah dalam perencanaan program Pemerintahan Kota Cimahi.Ada beberapa destinasi wisata heritage garnisun yang sangat berpotensi di Cimahi, seperti Batalyon Armed di Jalan Rajawali, Penjara Militer Poncol, Gedung Historich, Kuburan Kerkoff, dan bangunan berarsitektur Belanda lainnya di Kota Cimahi.Nantinya di Cimahi diharapkan ada museum militer, lokasi-lokasi wisata militer dan bisa menyaksikan film sejarah di salah satu gedung yang ada, serta ada tempat kuliner dan cinderamata.
Sekarang ini masih banyak banguanan bersejarah peninggalan jaman Belanda yang dikuasai militer sudah banyak mengalami perubahan sehingga sudah tidak orisinal dan banyak pula yang dialihfungsikan.Sementara Kota Cimahi juga belum memiliki Peraturan Daerah terkait Bangunan Cagar Budaya.
"Kami akan cek dan kita seleksi (bangunan cagar budaya). Kami juga belum memiliki Perda Bangunan Cagar Budaya, jadi kami harus mengacu pada perda, dan perda juga harus mengacu pada Kemendagri," ujarnya.Di Kota Cimahi terdapat 13 pusat pendidikan militer. Kebanyakan Pusdik tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat menarik karena merupakan bekas peninggalan gubernur WillemDaendels.(RIV)