One Village One BUMN
Kini candi Budha terbesar di dunia ini, dikelola PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Perusahaan BUMN tersebut pun telah menyiapkan berbagai program pengembangan Borobudur sebagai destinasi "10 New Bali".
Menurut Direktur Utama (Dirut) PT TWC, Edy Setijono, pihaknya sudah melakukan program kerja sama sejumlah 13 BUMN dengan nama wadah "Joglo Semar" singkatan dari Jogja-Solo-Semarang. Sasaran pengembangannya yaitu fasilitas destinasi, pemasaran, infrastruktur atau aksesibilitas, dan pengembangan masyarakat sekitar kawasan.
"Joglo Semar ini akan mengembangkan ecotourism, lebih ke pemberdayaan masyarakat sekitar agar dapat merasakan dampak langsung yang positif, khususnya perekonomian. Dan mengajak masyarakat untuk siap menerima kedatangan wisatawan," tuturnya.
Melalui sinergi BUMN, ecotourism tersebut akan dijalankan dengan program "One Village One BUMN" di setiap desa sekitar Borobudur yang berjumlah 20 desa. Program perintisnya berupa pembentukan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) setiap desa dan pembangunan akomodasi homestay.
"Pengelolaan Balkondes oleh desa, kami hanya memberikan kontrol, inisiasi, dan pelatihan tentang tata kelola. Balkondes juga bekerja sama dengan Kementerian Desa yang sudah meluncurkan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa -red). Hingga saat ini baru terbentuk 19 Balkondes, targetnya akhir 2017 tercapai 20 Balkondes," papar Edy.
Sedangkan untuk pembangunan homestay, Edy mengakui pihaknya sudah melakukan sinergi akomodasi dengan Hotel Indonesia Hospitality Group. Targetnya sebanyak 20 kamar setiap desa dan dibangun di atas lahan milik warga dengan arsitektur lokal.
Di akhir perbincangan, Edy berharap program dari Joglo Semar berjalan lancar guna mendukung tercapainya kunjungan nasional 20 juta wisman di 2019, serta yang paling penting terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Bentuk program inipun berharap menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia, khususnya yang tergabung dalam destinasi "10 New Bali". (IG)*