Kunci Menjadi Besar, Jangan Iri Dengan Harta, Tapi Iri Dengan Ilmu

JELAJAH NUSA - Sejak memegang peranan sebagai General Manager (GM) Hotel Aston Braga Bandung dari 2015, Achmad Ridwan Deskana langsung 'tancap gas' untuk mengahadapi persaingan hunian hotel di Kota Bandung. Strategi yang dipakai beberapa mengikuti trend dan sebagian dengan  kreativitas.

Belakangan Occupancy hunian hotel di kota yang dipimpin Ridwan Kamil ini terbilang sepi, terutama saat weekday. "Kita concern ke Hi Tech, pertumbuhan kinerja, dan penambahan aset," ujar pria yang lama berkarier sebagai Financial Controller sebelum menjadi GM di Hotel Aston Braga Bandung.

"Kita harus berpikir out of the box", tambah pria yang akrab disapa Deskana ini. Lebih lanjut Akuntan lulusan UNPAD 1996 ini menggabungkan kemampuannya di bidang Finance & Operasional Hotel dalam peranannya sebagai GM Hotel Aston Braga Bandung. Menjaga hubungan baik dengan Owner, Group Hotel, tim kerja di dalam, asuransi dan supllier merupakan prinsip yang dipakai untuk meningkatkan kualitas dari semua lini dalam mengelola hotel yang dipimpinnya.

Menjawab rendahnya okupansi hunian hotel, Deskana berusaha dengan menggali kekurangan menjadi sebuah kelebihan. "Kita harus cerdik menggali kekurangan untuk menjadi kelebihan kita," kata Deskana yang asli Bandung ini.

Sebagai GM, Deskana menyebut goals pribadi sebagai hal yang penting dalam peningkatan kemampuan seorang GM, khususnya GM Hotel. "Saya ingin sekolah lagi ambil bidang Doktoral khusus Hospitality dan menelurkan GM hotel baru di tempat saya bekerja," tutup pria yang hobi membaca itu.

Kini Achmad Ridwan Deskana tergabung dalam asosiasi IHGMA, sebuah organisasi para GM hotel. Menutup pembicaraan, ia menyebut bahwa kunci menjadi besar adalah jangan iri pada harta, tapi mesti iri dengan ilmu. (Riv)*

Share this Post:
E-Magazine Nusae