Pengunjung menikmati keindahan panorama alam di atas sebuah balkon pohon. (Foto Iwan/JN)

Nglanggeran awalnya hanya sebuah bukit biasa, namun berkat peran masyarakat yang didukung pemerintah, bukit ini diubah menjadi sebuah embung yang berada tepat di puncaknya. Hingga akhirnya diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 19 Februari 2013. Dan kini menjadi destinasi wisata Yogyakarta yang cukup populer. Lokasinya berada di Dusun Nglanggeran Wetan, Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul.

Istilah 'embung' sendiri, berasal dari bahasa Jawa yang artinya telaga atau danau buatan. Embung Nglanggeran sebenarnya merupakan sebuah telaga buatan yang dirancang untuk mengairi kebun buah yang berada di sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran milik warga dan pusat pengembangan teknologi pertanian Universitas Gajah Mada (UGM).

Di sana, para pengunjung akan dimanjakan dengan pilihan ragam spot indah berfoto. Ada spot berlatar embung, tebing gunung api purba, atau memilih naik ke dermaga pohon untuk mangambil lanskap panorama alam sekitar Embung Nglanggeran.

Namun sebelum berkunjung ke destinasi wisata yang buka 24 jam ini, pengunjung disarankan untuk memperhatikan pilihan waktu dan cuaca, apalagi untuk para pencinta swafoto. Lebih baik berkunjung di kala cuaca cerah agar tidak terganggu dengan datangnya hujan. Dan waktu yang tepat untuk mengambil foto di tempat ini adalah saat menjelang sunset karena matahari dan warna langit akan terlihat sangat indah. (IG)*