Menyusuri Sejuknya Perkebunan Teh Gunung Mas

JELAJAH NUSA - Kawasan Puncak di Bogor memang menyajikan pesona wisata alam yang luar biasa. Salah satunya adalah agro wisata Perkebunan Teh Gunung Mas. Menyusuri perkebunan hijau di tengah hawa sejuk demikian memanjakan dan menyejukan mata.

Seturut pada sejarah, Perkebunan Teh Gunung Mas adalah hasil penggabungan dua perkebunan yaitu "Goenoeng Mas Prancoise Nederlandise de Culture etde Comerse" yang didirikan pada 1910 oleh sebuah Maskapai Perancis dan "NV Cultur My Tjikopo Zuid" yang didirikan pada 1912 oleh perusahaan asal Jerman. Sejak 14 Maret 1996, setelah beberapa kali berganti nama dan digabung, kedua perusahaan tersebut kini menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII.

Apa yang dapat dinikmati di kawasan ini tentu saja hamparan hijau perkebunan teh yang asri dan sejuk. Dalam kesempatan tertentu, rombongan pengunjung memungkinkan untuk beroleh wawasan mengenai proses produksi atau pengolahan teh yang mencakup pemetikan, pelayuan, penggilingan, pengeringan, dan sortasi, kemudian pengemasan, penggunaan atau penerapan teknologi hingga pemasaran ke luar negeri.

Trekking atau menyusuri areal perkebunan begitu mengasyikan. Pengunjung dapat menjelajahinya dengan berjalan kaki di tengah petak-petak kebun teh yang menyerupai labirin. Di samping teh, akan dijumpai pula tanaman buah lain seperti jeruk. Cukup melelahkan memang menaiki dan menuruni jalan setapak perkebunan. Akan tetapi, wawasan dan pengetahuan soal teh serta bagaimana proses pemetikan daun teh langsung di perkebunan adalah pengalaman yang jarang sekali didapat.

Di sana pengunjung akan melihat dari dekat daun teh yang harus dipetik, yaitu daun muda atau pucuknya untuk menghasilkan teh yang baik. Dari hasil pengolahan, maka akan dihasilkan beragam teh yang sudah lazim dijumpai di pasaran. Sebut saja teh hitam atau merah, teh hijau, teh oolong dan teh putih.

Selain wawasan dan pengalaman seputar komoditas teh, fasilitas yang tersedia di agro wisata ini cukup lengkap. Ada aula serbaguna, penginapan, kafe, wisata edukasi, camping ground, kuda tunggang hingga permainan tradisional. Untuk memasuki kawasan ini, pengunjung dikenakan tarif tiket sebesar Rp 15.500 per orang. (IA)*

Share this Post:

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae