Wisatawan Rusia Tingkatkan Kembali Pariwisata Mesir

JELAJAH NUSA - Seturut situs Italia Web it Mag yang dilansir dailynewsegypt.com beberapa hari lalu, penerbangan dari Rusia ke Mesir akan kembali dimulai pada 23 Februari mendatang. Penerbangan tersebut secara tidak langsung diharapkan dapat menghidupkan lagi ekonomi dan pariwisata negeri piramida.

Pesawat dari Rusia akan terbang ke tiga bandara yakni di Kairo, Sharm El-Sheikh, dan Hurghada. Pihak berwenang bandara di Mesir telah menerima scanner biometrik mata dari Rusia yang akan dipasang di Terminal 2, yang harus dioperasikan penerbangan internasional ke Rusia, untuk keamanan bandara yang lebih ketat.

Hal ini dilakukan menyusul kecelakaan pesawat Rusia di Semenanjung Sinai yang menewaskan semua penumpang di dalamnya yakni 224 orang pada bulan Oktober 2015. Menurut badan statistik Central Agency for Public Mobilization and Statistics (CAPMAS), jumlah turis Mesir menurun 51,2 persen pada semester pertama 2016.

Sebagai dampak dari itu, negara-negara di Eropa termasuk Inggris telah menangguhkan penerbangan ke dan dari tempat yang dikhawatirkan intelijen, menghancurkan pariwisata Mesir. Kementerian Pariwisata merilis data yang menerangkan, kerugian bulanan Mesir setelah insiden mematikan tersebut mencapai 173 juta dollar.

Namun demikian, konsulat ketiga Rusia di Mesir dibuka di Hurghada pada 22 Januari, bergabung dengan dua lainnya di Kairo dan Alexandria, untuk menawarkan layanan konsuler kepada 20.000 warga Rusia dan pengunjung yang datang.

Hossam Akawy, seorang ahli pariwisata dan anggota Asosiasi Investor Pariwisata di Laut Merah, mengatakan dalam siaran persnya, pembukaan konsulat dinilai sebagai langkah positif menuju pemulihan industri pariwisata.

Menurut CAPMAS, wisatawan di tiga negara teratas yang berkunjung ke Mesir tahun 2014 adalah Rusia, Inggris, dan Jerman. Tahun 2015, sebanyak 67,9 persen wisatawan ke Mesir datang dari Rusia.

Empat negara Eropa lainnya yaitu Finlandia, Norwegia, Swedia, dan Denmark juga telah mencabut larangan perjalanan di Semenanjung Sinai setelah menangguhkan penerbangan sejak jatuhnya pesawat Rusia itu.

Mohamed Al-Hassanein, anggota perusahaan pariwisata di Federation of Egyptian Chambers of Commerce mengatakan dalam siaran persnya, pariwisata akan mulai merasakan efek positif dari penerbangan tersebut. Sementara Thomas Cook, grup perjalanan Inggris juga mengutarakan permintaan liburan ke Mesir kembali meningkat.

Menteri Pariwisata Yehia Rashed sebelumnya mengatakan dalam siaran pers bahwa 2017 akan menjadi tahun pemulihan besar-besaran di sektor pariwisata Mesir setelah penerbangan asing dari Rusia, Inggris, dan Jerman melanjutkan penerbangan ke dalam negeri. Negeri Firaun telah berjuang untuk pulih dari masalah ekonomi sejak pemberontakan pada tahun 2011. Dengan kembalinya wisatawan Rusia, Mesir dapat memperbaiki masalah ekonomi dengan meraih pendapatan dari mata uang asing. (IA)*

 

 

Share this Post:

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae