Ratusan Pencinta Sepeda Onthel, Semarakan HUT Ke-12 Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng

JELAJAH NUSA - Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng (PSBB) genap berusia 12 tahun pada 31 Januari 2017 lalu. Akan tetapi, himpunan para penggemar sepeda tua ini baru menggelar syukuran pada Minggu (12/2/2017). Acara berlangsung di Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Jalan Lembong 38 Kota Bandung dan dihadiri ratusan pesepeda dari sejumlah komunitas.

Meski cuaca pagi mendung bahkan turun hujan, para pencinta sepeda "jadoel" tersebut larut dalam kebersamaan dan hangatnya jalinan silaturahmi di tengah mereka. Rangkaian acara diawali dengan melantik sepuluh anggota baru yang diresmikan dalam agenda upacara ala PSBB. Selepas itu, mereka mengadakan agenda wajib yakni bersepeda bersama keliling kota.

"Selama 12 tahun PSBB yang kita cintai ini sudah berkiprah. Walau komunitas hobi dan sepeda onthel sebagai alatnya, tetapi kita banyak terlibat langsung di berbagai aspek seperti bidang sejarah dan budaya, pendidikan hingga pariwisata. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dapat memberi kontribusi positif khususnya untuk Kota Bandung," tutur Residen PSBB Yahya Johari, saat dijumpai di sela acara.

Menurut pria yang akrab disapa Aboy, syukuran yang digelar tahun ini berlangsung sederhana. Lain halnya jika hari jadi paguyuban bertepatan dengan agenda rutin tiga tahunan yaitu Bandoeng Laoetan Onthel (BLO). Terakhir, yang ke-4, BLO digelar tahun 2016 lalu.

"Kalau BLO agenda acaranya lebih besar karena bertaraf nasional bahkan internasional. Tak hanya onthelis nasional tetapi juga pernah dihadiri para penggemar dan pakar sepeda tua dari luar negeri. Seperti dari Malaysia, Inggris, Belanda dan Perancis," katanya. Pada syukuran tahun ini, PSBB secara simbolis membuat 12 tumpeng sebagai tanda 12 tahun berkiprah.

Meski sederhana, dalam kesempatan itu hadir pula para penggemar sepeda tua dari Cianjur, Sumedang, Garut hingga Tasikmalaya. Alhasil, ratusan pesepeda dengan beragam atribut dan busana yang khas larut dalam kebersamaan baik di lokasi acara maupun selama bersepeda keliling kota kembang. Gerimis tak menyurutkan semangat bersepeda dan silaturahmi mereka. Mereka tetap antusias melestarikan budaya bersepeda. (IA)*

 

Share this Post:
E-Magazine Nusae