Kearifan Lokal di Kasepuhan Cipta Mulya, Sukabumi

JELAJAH NUSA - Berlokasi di Desa Sirna Resmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kasepuhan Cipta Mulya sangat berpegang teguh pada tradisi leluhur. Setiap aspek kehidupan sehari-harinya tak lepas dari nilai, prinsip, dan norma yang diwariskan para leluhurnya.

Kearifan lokal di Kasepuhan Cipta Mulya sangat terasa saat berkunjung ke sana, bertemu masyarakat dengan karakter yang lembut dan santun. Kini masyarakat adat yang mayoritas bertani tersebut, dipimpin seorang Sesepuh bernama Abah Hendri (47).

"Kami di sini sangat menjaga warisan dari leluhur kami, mayoritas masyarakatnya bertani di sawah dan huma. Ada sekitar 40 kepala keluarga di Kasepuhan Cipta Mulya ini. Dalam bertani pun kami tak lepas dari tradisi, seperti menggelar Upacara Adat Seren Taun, itu digelar sehabis panen padi sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta dan alam," ujar Abah Hendri.

Meskipun kental dengan nuansa tradisi leluhur, Abah Hendri mengaku tetap terbuka dalam menerima tamu atau masyarakat pendatang yang ingin tinggal, selama mengikuti kebiasaan-kebiasaan di Kasepuhan Cipta Mulya. Seperti dalam pakaian, setiap tamu laki-laki harus mengenakan iket dan perempuan memakai sinjang terutama saat masuk ke Imah Gede, tempat tinggalnya sesepuh adat.

Aturan adat di Kasepuhan Cipta Mulya sangat dipatuhi melebihi peraturan lainnya. Hukum adat atau peraturan tersebut di antaranya, adanya waktu khusus untuk menggiling padi. Jika aturan ini dilanggar maka kualat atau dipercaya akan datang suatu musibah bagi yang melanggarnya.

Banyak nilai-nilai kearifan yang didapat dari Kasepuhan Cipta Mulya dalam melestarikan alam. Kasepuhan Cipta Mulya memiliki prinsip dalam memperlakukan alam ataupun tanah yaitu "Lamping awian, legok balongan, lebak sawahan, datar imahan" yang berarti tebing harus ditanami bambu, lembah dijadikan kolam dan sawah, dan tanah yang datar tempat untuk mendirikan rumah.

Pepatah tersebut sangat bernilai luhur dalam hal pemilihan lahan, sehingga dapat menjaga keselarasan antara alam dengan cara mereka mempertahankan hidup melalui pengelolaannya terhadap lingkungan. (IG)*

 

 

Share this Post:

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae