Bersantai Sejajar di Taman Maya Datar
Taman yang ditata rapi dan menarik sehingga indah dan nyaman itu adalah salah satu buah pikir Bupati Dedi Mulyadi yang terus memperjuangkan Purwakarta menjadi kota yang istimewa. Taman Maya Datar tampil dan terlihat demikian cantik, penuh dengan bunga di sekelilingnya. Pun dilengkapi dengan air mancur yang diset sistem pencahayaan yang estetik.
Kata Maya Datar, pada zaman Kerajaan Pakuan Pajajaran bermakna Alun-alun sebagai tempat khalayak yang berada di arealnya dianggap sejajar meski berasal dari latar belakang yang berbeda. Begitu pula dengan Taman Maya Datar yang dinamai Dedi. Taman memiliki makna filosofis yang menggambarkan tempat pertemuan antara warga dengan pemimpin (bupati) secara sejajar.
Di bagian depan taman terdapat patung harimau atau maung berwarna putih yang melambangkan Prabu Siliwangi. Tempat ini juga rapi, bersih dan terawat. Selain itu ada taman lainnya di seputaran lokasi yang juga dipenuhi nuansa bunga.
Kendati berada di kawasan Pendopo dan tak jauh dari Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Taman Maya Datar bisa dikunjungi siapa saja dan tidak dipungut biaya. Saat pagi, bahkan sore menjelang senja, taman ini terlihat romantis. Di sana pun tersedia kursi-kursi taman yang diperuntukkan bagi sesiapa saja yang berkunjung untuk bersantai.
Tak dimungkiri, Taman Maya Datar telah menjadi spot favorit warga Purwakarta dan sekitarnya untuk sekadar melepas penat. Bahkan, warga dari luar kota pun banyak yang sengaja berkunjung untuk menikmati keindahannya. (IA)*