Albania Promosikan Arkeologi Bawah Air Untuk Pariwisata
Sebanyak 30 foto menunjukkan penemuan arkeologi bawah air dalam sebuah pameran yang dibuka The Albanian National Coastline Agency baru-baru ini. Penemuan ini terbilang potensi yang signifikan dalam satu dekade terakhir.
"Ditemukan 38 bangkai kapal di Laut Ionia. Enam di antaranya berusia lebih dari 2.000 tahun," terang National Coastline Agency Head Auron Tare, dikutip dari washingtonpost.com, beberapa hari lalu. Kapal-kapal dan benda-benda lainnya menunjukkan peninggalan Illyria kuno (sebelum Albania).
Tare mengatakan, kekayaan arkeologi 220 mil dari garis pantai Albania membutuhkan perlindungan yang lebih legal. Pun begitu untuk perawatan yang lebih baik agar menjadi tujuan wisata popular di negara tersebut. Sejauh ini, Albania tidak memiliki industri scuba diving. Akan tetapi hal itu akan berubah jika penemuan arkeologi bawah air tersebut dipromosikan dengan baik.
"Kami memiliki banyak warisan arkeologi bawah air. Tetapi sejauh ini, kami belum tahu bagaimana menjaga, melestarikan dan menggunakannya," imbuh Tare.
Pameran yang digelar menampilkan puing-puing kapal jaman Yunani kuno yang diperkirakan telah ada sejak 6 dan 5 tahun sebelum masehi. Kemudian ada kapal peninggalan Kerajaan Austria-Hunggaria selama Perang Dunia I, serta kapal angkatan perang Inggris atau Italia pada masa Perang Dunia II.
Kendati demikian, sejumlah item dari tinggalan arkeologi ini telah dicuri. Selama rezim komunis yang memerintah Albania hingga 1990, kontrol tentara pada garis pantai tidak optimal dan rentan oleh penyelundup artefak yang terendam tersebut.
Untuk itu, sebuah upaya dilakukan. Departemen Arkeologi Laut di Albanian Institute of Archaeology memulai kolaborasi dengan badan usaha nirlaba RPM Nautical Foundation yang berbasis di Key West, Florida, untuk memindai dasar laut dan peninggalan yang tersisa.
Neritan Ceka, arkeolog yang terlibat dalam penemuan itu mengatakan,"Itu kekayaan arkeologi besar yang harus ditunjukkan kepada masyarakat setempat dan dunia untuk dilestarikan karena pentingnya penelitian." (IA)*