Bingkai Sepeda Bambu, Pesona Natural yang Artistik
JELAJAH NUSA - Alam Indonesia masyhur sebagai alam yang subur. Bambu tercatat satu dari sekian banyak sumber daya alam yang melimpah di nusantara. Produk yang dapat dicipta dari tanaman jenis rerumputan ini antara lain bingkai sepeda. Ya, sepeda dengan pesona warna natural yang khas.
Sepeda berkerangka material bambu dikenal sebagai alat transportasi yang ramah terhadap lingkungan. Sebabnya, tanaman bambu dengan ciri rongga dan ruas pada batangnya tersebut adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Bahkan, kerangka sepeda bambu dalam proses pembuatannya nyaris tak menghasilkan limbah.
Kendati demikian, sepeda bambu boleh dibilang masih tergolong langka. Selain langka dari sisi industri juga terbilang jarang dalam hal penggunaannya. Padahal, industri ini di banyak negara sudah lama diproduksi. Sebut saja Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Vietnam hingga sejumlah negara di Afrika.
Di dalam negeri, pengrajin bambu Gun Gun Gunawan dan Iman, melakukan terobosan dengan membuat sepeda bambu mumpuni sejak 2009. Di tangan mereka, batang-batang bambu (haur) dapat disulap menjadi sebuah kerangka sepeda bernilai seni dan elegan.
"Jenis bambu Phyllostachys Aurea Ginna dipilih sebagai bahan sepeda Haur karena memiliki karakteristik unik. Yaitu, jarak antarruas buku 5-12 cm dengan kerapatan daging bambu lebih banyak daripada ketebalan gabusnya. Semua didapat di sini karena melimpah," terang Gun Gun kepada Jelajah Nusa saat dijumpai di tempatnya berkarya di bilangan Jalan Laswi, Kota Bandung. Bahkan, nilai etnik dan tradisional dari bambu menjadi satu keunggulannya.
Desain sepeda dibentuk dari kerangka bambu yang memiliki ruas buku dengan diameter lubang yang disesuaikan. Frame sepeda memiliki bobot yang relatif ringan. Warna cokelat yang khas pada bambu memberi nuansa natural serta menambah estetika pada tampilan kendaraan bosa©h ini secara keseluruhan (full bike). Malah, garis tegas ruas buku menjadi ciri tersendiri dan pembeda dengan kerangka berbahan logam.
Tali rami nampak mengikat kuat dan membungkus bagian-bagian sepeda. "Serat ini memiliki sifat tidak elastis dengan kualitas dan kekuatan 4 kali lebih besar dari serat linen serta 7 kali lebih besar dari kapas," terang Gun Gun.
Alhasil, sepeda berdaya angkut hingga mencapai 500 kilogram. Meskipun produksi dan penjualannya masih mengandalkan pesanan, sepeda karyanya sudah menembus pasar pengguna sepeda di mancanegara seperti Belanda, Perancis, Austria, Brazil, Jepang dan Malaysia. Kerangka sepeda bambu buatan Bandung ini telah banyak diproduksi dengan berbagai model kerangka, mulai fixie, road bike hingga tandem. (IA)*