Belajar Sekaligus Berwisata Sejarah di Museum Mandala Wangsit Siliwangi
JELAJAH NUSA - Museum Mandala Wangsit Siliwangi, sebagai museum yang menyimpan koleksi senjata dan benda-benda bersejarah masa perjuangan, peperangan hingga mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Belajar sembari berwisata ke museum di Jalan Lembong 38 Kota Bandung ini akan beroleh kesan tersendiri.
Di bangunan museum seluas 1.674 meter persegi tersebut dipamerkan lebih dari 1.300 koleksi benda sejarah. Keris, senapan mesin, pakaian, alat telekomunikasi, pataka Siliwangi, samurai, pedang, kujang, tombak hingga senjata tradisional lainnya dipajang di 11 ruangan museum. Bahkan, dipamerkan juga sejumlah jubah yang dulu digunakan ulama atau kiai saat berjuang dan melakukan perlawanan.
"Koleksi benda-benda sejarah kami tata mulai dari yang lebih dulu atau lebih tua masanya," kata Kepala Museum Kapten Bambang Irianto, Senin (23/1/2017). Jadi, jelasnya, pengunjung akan berwisata melihat benda sejarah perjuangan terlebih dahulu di ruang pertama. Kemudian saat peperangan hingga peristiwa heroik mempertahankan kemerdekaan di ruang berikutnya.
Menurut dia senjata-senjata juga dikelompokkan berdasar masa penggunaan. Karena itu pengunjung akan menemukan sekumpulan senjata di ruang yang berbeda, baik senjata yang digunakan tentara republik dan lasykar-lasykar maupun senjata rampasan. Misalkan di Ruang 3 tentang Palagan Bandung atau di Ruang 6 yang memamerkan benda-benda bersejarah saat penumpasan DI/TII.
Berada di sana, di dalam ruangan dengan tata cahaya yang khas, pengunjung akan menemukan informasi singkat tentang benda koleksi yang dipamerkan. Suatu kali, mereka juga akan ditemani pemandu dari pihak museum. Setiap langkah, angan akan dibawa jalan-jalan ke suatu masa perjuangan bangsa Indonesia yang terjadi di Jawa Barat.
Kata Bambang, selain masyarakat umum, kunjungan ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi didominasi para pelajar yang hendak belajar tentang sejarah. Dari catatan yang ada, tahun 2016 museum ini menyambut total kedatangan 14.533 pengunjung. Sementara tahun sebelumnya mencapai 23.001 orang. Sejauh ini, museum dibuka setiap hari selama jam kerja. (IA)*