Sejuta Rinai Air Curug Atstronaut

curug-atstronautJelajah Nusa - Berada di suatu tempat dengan menghirup udara segar nan sejuk merupakan keinginan bahkan kebutuhan bagi setiap orang. Apalagi ditambah panorama alam yang memikat mata, membuat kita betah berlama-lama dan berhasrat ingin mengabadikannya. Semua itu mungkin bisa didapat saat kita 'berlari' ke hutan kemudian berenang di bawah guyuran air terjun. Indonesia dengan sebutan zamrud khatulistiwa menjadi surganya sensasi semacam itu.

Wilayah Jawa Barat pun menjadi gudangnya, salah satunya di Subang, ada Curug Cileat namanya. Lokasinya berada di Desa Cibogo, Kecamatan Cisalak, Subang. Curug yang dikelola Perum Perhutani KPH Bandung Utara tersebut, kini populer dengan sebutan Curug Atstronaut. Istilah Atstronaut sendiri lahir dari Wismo Tri Kancono, S.Hut. MM selaku Administratur Perhutani KPH Bandung Utara.

"Atstronaut ini singkatan dari Air Terjun Sejuta Tetesan Rinai, Oksigen, Natural untuk Terapi. Karena memang rinai air terjun yang menyentuh tubuh kita memberi kesegaran oksigen alami, bagus buat terapi pernafasan. Selain itu juga untuk mengangkat citra Curug Cileat yang sudah ada dari dulu namun kurang populer. Makanya saya coba make over biar mudah diingat dan terdengar unik agar menarik pengunjung lebih banyak lagi," terang Wismo kepada Jelajah Nusa.

Curug Atstronaut memiliki ketinggian sekitar 100 m lebih. Saking tingginya, tumpahan airnya membentuk sebuah kubangan atau kolam yang sangat besar dengan radius hampir 40 meter sehingga pengunjung dapat bermain air dan berendam di dalamnya. Di sana ada dua air terjun yang berdampingan menempel di atas tebing batu namun berbeda debit airnya. Sangat pas untuk background foto selfie, welfie, sampai pre wedding.

Air yang bening dengan lanskap panorama alam hamparan hutan hijau membuat takjub bagi siapapun yang melihatnya. Sensasi lainnya, kala berdiri memandang curug dan terkena rinai-rinai air yang tumpah membentur batu membuat kesegaran tiada tara. Jika saat mentari pagi terbit lalu memancarkan sinarnya, akan bermunculan pelangi-pelangi kecil memantul dari air terjun menambah nuansa eksotis.

Dalam perjalanan menuju Curug Cileat, kita sudah disuguhi tiga buah curug yaitu Curug Citorok yang memiliki tinggi sekitar 70 m, Curug Cimuncang 1 dengan ketinggian sekitar 80 m, dan Cimuncang 2 (Pasir) dengan ketinggian sekitar 90 m.

Jika ingin berkunjung ke sana, harus menggunakan sepatu untuk hiking, siapkan fisik karena mesti berjalan kaki selama kurang lebih 1,5 jam dengan kontur tanah yang lumayan curam, perlengkapan berkegiatan di alam bebas, dan jangan lupa perbekalan makanan serta obat-obatan. Kegiatan berkemah pun bisa digelar di lokasi Curug Atstronaut. (IG)

Share this Post:

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae