Masjid Tiban, Perpaduan Gaya Arsitektur
JELAJAH NUSA - Keindahan ternyata bisa didapatkan dari berbagai perbedaan, seperti keindahan dari bangunan Masjid Tiban yang memadukan beberapa gaya arsitektur. Masjid yang terletak di desa kecil, Desa Sananrejo, Turen, Malang, Jawa Timur tersebut, dibangun dengan memadukan gaya arsitektur Nusantara, Arab, India, China, dan modern.
Masjid Tiban ini merupakan kompleks pondok pesantren bernama Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Dibangun di atas lahan seluas 4 hektar. Pertama kali dibangun pada tahun 1976 oleh Romo Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam, atau yang akrab disapa Romo Kiai Ahmad. Pengerjaan bangunan dilakukan para santri dan jemaah sementara rancangan bangunan dibuat pemilik pondok KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh buah dari istikharah-nya.
Perpaduan gaya arsitektur tampak begitu kuat dan mengagumkan, kubah-kubah dihiasi sentuhan kaligrafi berwarna cerah, biru muda dan emas. Ornamen etnik khas Timur Tengah pun mewarnai dinding di berbagai ruangan dan koridor. Jika memasuki salah satu ruangan, maka ruang tersebut akan terhubung oleh suatu pintu sehingga bisa masuk ruangan yang lain. Tiap ruangan mempunyai desain yang berbeda-beda dengan dominasi desain kaligrafi.
Bangunan utama pondok dan masjid tersebut terdiri dari 10 lantai. Lantai 1 hingga 4 digunakan sebagai tempat kegiatan para santri. Lantai 6 seperti ruang keluarga, sedangkan lantai 5, 7, 8 terdapat toko-toko kecil yang dikelola para santri wanita. Di sana dijual berbagai aneka makanan ringan dengan harga terjangkau. Selain itu ada juga cenderamata, pakaian berupa sarung, sajadah, jilbab hingga tasbih.
Di dalam pondok pesesantren pun tersedia kolam renang, dilengkapi perahu khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak. Berbagai jenis binatang seperti Kijang, Monyet, Kelinci, aneka jenis Ayam dan Burung juga melengkapi kompleks masjid yang kini menjadi objek wisata. Setiap harinya ramai dikunjungi para pelancong atau peziarah. Mereka tak hanya dari Jawa Timur, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Nusantara bahkan mancanegara.*** (IA)