Berkuda di Lautan Pasir Bromo

20130516_065021JELAJAH NUSA - Kurang lengkap rasanya berwisata ke Gunung Bromo tanpa mencoba naik kuda. Wisata berkuda merupakan fasilitas khas yang ditawarkan penduduk lokal yang umumnya masyarakat suku Tengger. Keberadaan jasa penyewaan kuda menambah pesona lain di kawasan lautan pasir berbisik ini. Kuda-kuda tersebut diparkir di pemberhentian terakhir jip.

Wisata berkuda di lautan pasir memang menghadirkan sensasi tersendiri di destinasi wisata nasional. Di kawasan Bromo, keberadaan transportasi wisata tersebut seakan menjadi oase bagi banyak pangunjung. Paling tidak sebagai opsi di kala kaki tak kuasa lagi melangkah sendiri lantaran kehabisan energi. Berkuda menjadi opsi yang menarik menuju kawah suci.

Seolah sebagai kendaraan lanjutan, kuda-kuda wisata itu tersedia cukup banyak di sana dengan rata-rata postur ukuran sedang. Para penjual jasa kuda akan "rajin" dan berlomba menawari setiap pengunjung yang datang, bahkan ketika mereka baru turun dari jip sekalipun. Tentu saja dengan penawaran menarik dan sedikit merayu agar jasanya dapat terjual.

Lain halnya jika penyewaan dilakukan hanya setengah jalan. Hampir semua penyedia jasa kuda akan menawarkan ongkos standar dan terjangkau untuk biaya perjalanan menuju kawah pergi-pulang. Sementara penyewanya melanjutkan perjalanan ke kawah, penjual jasa kuda itu akan setia menunggu di pemberhentian kuda di sekitar anak tangga.

Dengan menyewa kuda tentu tidak akan terlalu menguras tenaga. Siapa saja boleh menunggang sendiri di atas pelana. Umumnya kuda-kuda yang disewakan sudah jinak dan terlatih. Namun begitu, ia akan tetap dipandu penjual jasa kuda yang akan turut dalam perjalanan dengan berlari kecil dan sesekali mengontrol tali kendali.

Selain dapat menghemat tenaga, perjalanan dengan menunggang kuda akan memangkas waktu tempuh tiga hingga empat kali lebih cepat. (IA)

Share this Post:

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae